Selasa, 07 November 2023

GIGI SEHAT GIGI KUAT ISTIMEWA

Gambar Puskesmas Tlogisari Kulon


    UPTD Puskesmas Tlogosari Kulon merupakan salah satu Puskesmas Induk di Kota Semarang dengan fasilitas rawat inap, yang terletakdi Kecamatan Pedurungan dengan luas tanah 1256 m2 dan luas bangunan 865 m2 . Puskesmas Tlogosari Kulon terletak di Jalan Taman Satriomanah II, Kelurahan Tlogosari Kulon.
    UPTD Puskesmas Tlogosari Kulon berdiri pada bulan April tahun 1991, sebagai Puskesmas non perawatan. Seiring perkembangan Kota Semarang dan kebutuhan masyarakat sekitar, maka statusnya ditingkatkan menjadi Puskesmas Perawatan. Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk, UPTD Puskesmas Tlogosari Kulon mempunyai dua puskesmas pembantu, yaitu Puskesmas Pembantu Ratu Ratih yang berada di Kelurahan Tlogosari Kulon dan Pustu Pembantu Muktiharjo Kidul di Kelurahan Muktiharjo Kidul
    Luas wilayah Kecamatan Pedurungan adalah 20,72 Km2 yang terdiri dari 12 Kelurahan. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang tahun 2001 wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon berada di Kecamatan Pedurungan yang meliputi 4 kelurahan, yaitu : Kelurahan Tlogosari Kulon (luas wilayah 2,80 Km2 ), Kelurahan Muktiharjo Kidul (luas wilayah 2,04 Km2 ), Kelurahan Gemah (luas wilayah 1,01 Km2 ) dan Kelurahan Kalicari (luas wilayah 0,80 Km2 ). Dari empat kelurahan ini yang memiliki wilayah yang terluas adalah Kelurahan Tlogosari Kulon dan yang terkecil adalah Kelurahan Kalicari. Batas wilayah administratif Puskesmas Tlogosari Kulon adalah sebagai berikut: - sebelah utara : Kelurahan Bangetayu - sebelah Selatan : Kelurahan Sendang Guwo - sebelah Timur : Kelurahan Tlogosari Wetan - sebelah Barat : Kelurahan Gayamsari

 Pentingnya Mengajarkan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak


Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan anak secara keseluruhan adalah hal yang penting dilakukan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang sadar bahwa anak-anak mungkin perlu diajarkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Banyak orangtua yang menganggap bahwa menyikat gigi saja sudah cukup.

Menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak kecil. Dengan begitu, hal ini bisa menjadi kebiasaan dan membuat anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya. Nyatanya, kebiasaan ini membantu mencegah karies dan penyakit periodontal seiring bertambahnya usia.

Bahaya Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut 

Rutin menyikat gigi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun perlu diketahui, hal itu saja mungkin tidak cukup, apalagi pada anak-anak. Rutinitas menggosok gigi, membersihkan rongga mulut menggunakan obat kumur, dan menggunakan benang gigi ternyata masih belum efektif untuk menghindari gangguan yang terjadi pada gigi dan mulut. 

Kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, masalah pada gigi dan mulut bisa berakibat fatal dan memengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi pada gigi atau gusi dapat menyebar ke dalam jaringan tubuh lain. Dalam kondisi yang parah, infeksi bisa meningkatkan risiko penyakit atau gangguan pada organ lain. 

Ada beragam gangguan kesehatan gigi dan mulut yang bisa muncul jika Si Kecil tidak terbiasa menjaga kebersihan area tersebut. Risiko penyakit meningkat pada anak yang jarang menyikat gigi, mengunyah permen karet atau makanan manis secara berlebihan, serta kurang minum air putih. Nyatanya, kebiasaan-kebiasaan tersebut rentan membuat gigi dan gusi rusak.

Gigi yang rusak bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan pada gusi, gigi berlubang, bahkan pembusukan gigi pada anak. Ada beragam jenis sakit gigi yang mungkin muncul, di antaranya: 

1.Karies Gigi

Jenis sakit ini bersifat umum dan sering terjadi pada anak. Karies gigi muncul karena ada penumpukan plak pada area gigi dan mulut. Plak merupakan bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di rongga mulut. Seringnya, plak muncul karena sisa makanan yang tidak dibersihkan atau tidak menyikat gigi sebelum tidur. 

2.Gingivitis

Gingivitis alias radang gusi juga bisa muncul akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Tidak berbeda jauh dengan karies gigi, radang gusi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Infeksi ini menyebabkan gusi meradang dan membuat gusi mudah berdarah.

3.Periodontitis

Gangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan benar. Kondisi yang lebih berbahaya bisa terjadi, yaitu periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Gejala yang timbul sebagai tanda penyakit ini adalah bau mulut, perubahan warna gusi menjadi merah terang atau keunguan, pembengkakan dan perdarahan pada gusi.

 5 Hal Ini Yang Harus Dilakukan Agar Anak Tetap Sehat Di Musim Kemarau

Musim kemarau sering kali menjadi tantangan kesehatan serius, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap perubahan lingkungan dan paparan cuaca ekstrem, sehingga bisa timbul ancaman masalah kesehatan, seperti penyakit kulit, dan masalah pernapasan.  

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengatakan sebagai orang tua atau pengasuh anak perlu melakukan serangkaian langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, agar anak tetap sehat dan aktif selama musim kemarau.

Firman menjelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Pertama, pastikan anak selalu mendapat asupan cairan yang cukup. Ketika suhu naik dan cuaca lebih panas, risiko dehidrasi pada anak dapat meningkat. Untuk itu penting memastikan bahwa anak mendapat asupan cairan yang cukup setiap hari, terutama air putih.

“Memberikan air mineral yang cukup bisa membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Tubuh kita sebagian besar adalah terdiri dari air, dan setiap sel dan sistem tubuh memerlukan air untuk berfungsi dengan baik. Secara fisiologis air membantu menjaga suhu tubuh normal, fungsi jantung, dan sirkulasi darah,”ujar Firman Selasa (30/8/23)

Kedua menerapkan pola makan yang sehat. Asupan makanan yang seimbang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan anak di musim kemarau. Pastikan anak mendapat makanan dengan sayuran yang cukup, buah-buahan, biji-bijian, protein, dan produk susu rendah lemak.

“Menjaga pola makan dengan konsumsi makanan yang bergizi sangat penting bagi anak, selain untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, juga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh mereka tetap kuat, dan memberikan energi yang diperlukan untuk beraktivitas,”imbuh Firman lagi.

Ketiga, melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan, sebab paparan sinar matahari secara langsung dan waktu yang lama dapat berdampak buruk pada kulit anak. Sehingga disarankan selalu gunakan pelindung seperti jaket atau payung, untuk melindungi kulit mereka saat beraktivitas di luar rumah.

Keempat menjaga kebersihan. Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi sangatlah penting, terutama di musim kemarau di mana keringat dan panas dapat meningkatkan risiko infeksi kulit. Ajarkan mereka untuk selalu cuci tangan dan mandi setelah bermain serta mengganti pakaian yang berkeringat atau kotor.

Kelima, hindari tempat-tempat yang berdebu dan berusaha untuk menjaga udara di dalam rumah tetap bersih dan lembab. Udara kering dan debu yang lebih banyak pada musim kemarau dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan terutama pada anak.

“Pantau secara cermat kondisi kesehatan anak, terutama pada cuaca ekstrim di musim kemarau. Kenali tanda gejala yang mungkin timbul akibat masalah kesehatan pada anak, serta dengan melakukan beberapa langkah-langkah tersebut, anak akan menjadi tetap sehat kapanpun dan dimanapun,”pungkas Firman. 


GIGI SEHAT GIGI KUAT ISTIMEWA

Gambar Puskesmas Tlogisari Kulon      UPTD Puskesmas Tlogosari Kulon merupakan salah satu Puskesmas Induk di Kota Semarang dengan fasilitas ...